Pada awalnya, saya berniat untuk membahas waifu dari seri Kantai Collection, karena memang sudah lama juga jarak antara artikel ini dengan saat artikel Kongou atau Naka terakhir dikeluarkan. Namun tiba-tiba saya mendapatkan inspirasi lain, memang sedari awal rubrik ini dibuat saya sudah merencanakan untuk membahas waifu yang satu ini. Karena animenya pun selesai di akhir bulan Desember tahun lalu, tidak ada salahnya juga untuk menutup rubrik Waifu Weekend dengan membahas Sento Isuzu.
Gadis belia yang menjadi salah satu heroine utama dalam seri Amagi Brilliant Park, Sento Isuzu menurut saya memiliki tampilan yang luar biasa. Saat pertama kali muncul, kombinasi dari ponytail, sifat kuudere-nyerempet-tsunderenya, fisiknya yang sempurna, dan animasi KyoAni rasanya gadis ini bisa langsung menduduki peringkat best girl di dalam hati saya. Saya rasa penilaian saya pun tidak lebay, dibuktikan dengan jumlah doujinshinya di gelaran Comiket 87 (hati-hati, link ini NSFW) yang membuatnya menjadi ratu comiket.
Berhasil merebut perhatian banyak orang, tentu dia berhasil menyita perhatianmu. Siapa yang punya Sento sebagai waifu? Mari kita bahas waifumu bersama-sama.
+ Dianugerahi penampilan fisik yang sempurna
Seperti yang sudah saya jelaskan di awal-awal, Sento memiliki fisik yang sempurna. Atletis dengan paras yang cantik, memiliki rambut panjang berwarna kecoklatan yang diikat menjadi ponytail, membuatnya sedap untuk dipandang. Sayang dia kurang senyum dan kepribadiannya keras, mungkin karena dia dilatih untuk menjadi First Royal Guard di Mapleland yang bertugas menjaga Latifa sehingga Sento menjadi lebih disiplin dan tidak seperti wanita biasa.
Memiliki badan yang bagus juga dimanfaatkan dengan baik oleh KyoAni, beberapa kali Sento tampil dengan busana yang bila tidak menunjukkan sisi kerasnya sebagai pegawai, menunjukkan badannya yang penuh dengan lekukan.
+ Disiplin tapi malu-malu, keras tapi sensitif
Salah satu daya tarik lain dari Sento adalah sifatnya yang sangat bertolak belakang, pada awal seri saya merasa Sento adalah seorang yang sangat dingin dan keras. Dia tidak pandang bulu mengenai siapa yang akan dia hukum, dan dia juga tidak memaafkan mereka yang malas bekerja. Sento juga terkesan dingin dan tidak ingin berinteraksi dengan orang lain, membuat orang-orang tidak bisa mendekatinya.
Namun sebenarnya sifat tersebut keluar karena dia tidak pandai mengekspresikan dirinya sendiri. Bila Sento mulai berpikir macam-macam dan terlalu banyak, maka dia akan kebingungan sendiri bagaimana menjawab orang lain. Sento juga sebenarnya sangat sensitif apalagi terhadap Latifa yang harus dijaganya. Karena kecanggungannya saat berinteraksi dengan orang lain membuat Sento kalang kabut bila berbicara soal cinta, dia kadang terlihat tersipu saat berada di dekat Kanie.
Di episode 12, Kanie dan Sento hampir saja jadian, hampir, kalau saja Sento lebih mudah untuk mengekspresikan dirinya atau Kanie tidak terlalu kepedean mungkin mereka sudah bisa jadi pasangan.
+ Sedia pistol sebelum hujan
Kemampuan sihir Sento cukup unik, dia dapat mengeluarkan Steinberger, senapan sihir miliknya yang dapat dimunculkan dari dan kapanpun dia mau. Saat pertama kali mendekati Kanie, karena ketidakmampuannya berinteraksi dengan orang lain Sento langsung mengeluarkan Steinberger dan mengarahkannya ke kepala Kanie. Namun yang paling sering menjadi korban senapan milik Sento bukanlah Kanie, tapi Macaron dan Tiramie.
Steinberger juga dapat diisi dengan berbagai macam peluru, dan peluru-peluru tersebut memiliki kegunaan masing-masing. Salah satunya peluru tersebut dapat menghilangkan ingatan sementara seseorang supaya dia melupakan apa yang sudah terjadi. Tapi saya yakin, peluru yang digunakannya untuk menembak Tiramie karena kebodohannya itu pasti peluru asli.
Trivia lain mengenai Sento adalah dia memiliki nama asli Isuzuruha Centollusia dan dia merupakan keturunan kappa. Sento harus mandi 3 kali sehari, bila tidak dia akan merasa seakan ingin mati. Sebagai keturunan kappa, Sento juga sangat senang makan ketimun. Entah kenapa dia juga sering ‘diserang’ oleh anak kecil dan tidak bisa membalas mereka.
Sento pun memiliki kelemahan-kelemahan seperti layaknya waifu normal, beberapa kelemahan milik Sento yang dapat saya pikirkan antara lain adalah:
– Temperamental
Imbas lain dari kurangnya kemampuan berinteraksi dengan orang lain membuat Sento cukup cepat naik pitam. Bila Sento sudah naik darah, maka yang harus kamu lakukan hanyalah melindungi kepala dan berdoa, karena Sento tidak pernah meleset saat menembak targetnya. Bila dia sudah marah, Sento akan mengeluarkan aura merah dan matanya menjadi kosong seperti yandere. Tenang saja, dia tidak yandere kok, cuma mematikan saja.
Karena Sento tidak banyak memiliki teman sejak kecil, dia juga tidak pandai saat harus bercanda dengan orang lain. Mungkin salah satu penyebab Sento cepat marah adalah karena dia harus bergaul dengan makhluk-makhluk seperti Tiramie dan Macaron.
– Lemah terhadap anak kecil
Saya harap kelemahan yang satu ini tidak membuat Sento menolak saat diajak ingin punya buah hati. Dalam serinya, Sento terlihat sering sekali diserbu oleh anak TK yang lebih terlihat seperti setan haus belaian wanita bila dibandingkan dengan anak TK. For some reason, these particular kids will attack Sento whenever possible. Hal ini juga yang menyebabkan banyak doujin Sento menjadi lemah saat diserang orang lain, mungkin.
Sento memang bukan wanita yang sempurna, dia tidak pandai berinteraksi dengan orang, dia tidak pandai tersenyum, dia mungkin akan lebih banyak menembakmu dengan Steinbergernya dibandingkan membelaimu dengan lembut. Namun bila kamu sudah berhasil menyentuh sisi lembut di dalam diri Sento, berhasil membuatnya tersenyum dan memilliki ekspresi sayang padamu, sepertinya usahamu itu akan terbayar dengan baik.
Saya yakin Sento berada di antara 10 karakter wanita terbaik versi saya sendiri, dan mungkin ada dalam versimu masing-masing juga. Memang agak berbahaya punya waifu seperti Sento, tapi kalau kamu memang pada dasarnya emang maso atau memiliki ketertarikan masuk ke dalam dunia sana, kenapa tidak sekalian cari waifu yang senang menghukummu?
Post a Comment